Dua Desa di Meranti Masuk Lokus Pemberdayaan Kemensos 

Kepulauan Meranti | Kamis, 16 Februari 2023 - 10:48 WIB

Dua Desa di Meranti Masuk Lokus Pemberdayaan Kemensos 
Plt Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana, Sukri. (ISTIMEWA)

SELATPANJANG (RIAUPOS.CO) - Dua desa di Kepulauan Meranti jadi atensi Kementerian Sosial RI sebagai lokus program pemberdayaan sosial masyarakat. Dua desa tersebut memasuki masa atau tahapan verifikasi potensi usaha desa oleh jajaran Dirjen Pemberdayaan Masyarakat yang digagas oleh Mensos Tri Rismaharini.

Demikian disampaikan Plt Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana, Sukri kepada Riau Pos, Rabu (15/2).


Adapun dua desa tersebut  Desa Renak Dungun Kecamatan Pulau Merbau dan Desa Kecamatan Rangsang Pesisir Kepulauan Meranti. Desa ini menjadi target atau lokus pemberdayaan sebagai jawaban atas kunjungan Pemkab Meranti di Kemensos RI pertengahan bulan lalu.

''Program ini jawaban atas kunjungan Pak Bupati H Muhammad Adil ke Kemensos pertengahan bulan lalu. Setelah kunjungan itu kami lanjutkan dengan rangkaian sejumlah upaya koordinasi melalui jalur virtual hingga pendampingan atas kunjungan jajaran direktorat ke Meranti,'' ujarnya.

Kunjungan jajaran direktorat tersebut dalam rangka untuk melakukan pemetaan terhadap potensi desa. Seperti di Desa Renak Dungun, pihak kementerian akan melakukan pengembangan tambak budidaya udang vaname. 

Sementara pada Desa Beting akan dilakukan pembinaan pengembangan pengolahan biji kelapa. Tujuannya tidak terlepas untuk meningkatkan pendapatan keluarga penerima manfaat (KPM) melalui sektor usaha yang berkelanjutan. 

''Dengan program ini kementerian berharap KPM penerima bantuan sosial dapat tersaring hingga penerima program mampu berkontribusi terhadap penurunan beban keuangan negara dalam jangka panjang,'' jelasnya.

Sehingga kata dia, upaya Pemkab Kepulauan Meranti yang juga menjadi atensi pusat dalam pengetasan kemiskinan dapat berjalan maksimal, cepat dan tepat.

Seperti yang menajadi target Presiden RI Jokowi nol kemiskinan ekstrem di tahun 2024 mendatang. Hal itu menurutnya hanya bisa dilakukan jika ada kolaborasi dari pemerintah pusat dan daerah.(gem)

Laporan WIRA SAPUTRA, Selatpanjang

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook